Wednesday 17 May 2017

Kelemahan Dan Kelebihan Datsun Go+


go+ panca

Datsun bukanlah nama yang asing di telinga pecinta otomotif khususnya roda empat, setidaknya di tahun 80-an datsun sempat populer di Indonesia dengan seri 160 maupun 140. Lepas itu nama datsun seolah mati suri. Baru di tahun 2014 datsun di munculkan kembali, masih di bawah panji pabrikan Nissan tentunya
.
Akan tetapi, kali ini datsun mengemban tugas sebagai merk mobil “terjangkau” atau mobil murah, bukan lagi merk premium apalagi sports car. Debut datsun di indonesia di tandai dengan mobil Go + Panca yang sebelumnya telah di perkenalkan di India Auto Expo.

Datsun Go + panca di Indonesia di posisikan dalam kelas lcgc karena menikmati keringanan pajak menjadikan Datsun Go + memiliki harga jual yang murah. Di segmen lcgc 7 seater (5 +2) pada awalnya Go + Panca tidak memiliki rival, baru di akhir tahun lalu Datsun harus mengahadapi rival yang tergolong berat yaitu Sigra dan Calya.
Sempat menorehkan angka penjualan yang impresif, tapi setelah Astra Grup meluncurkan CalSig penjualan Go + terjun bebas.


Tampilan Eksterior
Datsun Go+ panca merupakan mobil lcgc berbentuk mini mpv yang berkonfigurasi 5 + 2 seater, mengapa tidak 7 seater, hal itu karena bangku row ke 3 tergolong sangat sempit hanya cukup di huni anak dengan tinggi kurang dari 150 cm. Meskipun mengusung konsep mini mpv sebenarnya desain datsun go + panca lebih ke arah family wagon compact, hal itu karena bentuknya yang tidak terlalu tinggi tapi memanjang mirip mobil wagon yang bagian belakangnya panjang.
Desain Datsun Go + panca mengusung bentuk kontemporer bahkan terkesan kalem. Grill depannya berbentuk hexagonal dengan list chrome di sekelilingnya. Desain lampu depan pun menyudut ke samping luar hampir sejajar dengan fender kolong ban dengan ujung paling depan mendekat ke arah grill sekilas tampak sipit.

Desain bumpernya pun senada mengikuti body tidak terlalu besar dengan sepasang lubang yang sebenarnya tempat foglamp. Kaca depan tampak luas dari depan, sayangnya wiper depan hanya ada 1 buah hal ini tentu dikarenakan menghemat cost.

Dari sisi samping tampilannya panjang khas mobil wagon versi mini (kecil), kaca samping depan termasuk lebar sampai ke kaca tengah ke belakang desainnya mengecil. Sayangnya karena diameter roda yang kecil mengurangi kesan gagah datsun go +.
Bagian belakang datsun go + tampil dengan gaya sederhana, tidak ada pernak-pernik blink2 macam chrome, yang ada hanya stoplamp yang terletak di bagian samping tengah poisinya pas tidak terlalu rendah atau tinggi, pada tipe tertinggi ada spoiler kecil di belakang. 

Interior
Beranjak ke bagian interior dimana datsun mengemasnya dengan cukup menarik, warna yang digunakan dual tone hitam dan silver konturnya sekilas seperti soft seperti gandum, tetapi sebenarnya plastik keras. Yang patut di acungi jempol yaitu dashboar bentuknya cukup futuristik untuk ukuran mobil lcgc, bentuknya besar.
Tape terletak di bagian tengah dengan saklar ac model puter-puteran, bagian ventilasi Ac terletak paling atas berjumlah 2 lubang. Menarinya tuas transmisi ada di dashboar persis di bawah ac sedangkan tuas rem tangan di sebelah kanan, menariknya modelnya menganut model tarik mirip mobil-mobil jadul atau bahkan truk.
Panel instrumen pengemudi ada speedometer besar di tengah minus takometer rpm mesin, sedang di sisi kanan ada indikator bbm plus konsumsi rata-rata.

Yang cukup unik adalah bentuk joknya di bagian depan menganut model layaknya model mobil pickup yaitu menyambung menjadi satu, sayangnya busa di semua kursi tergolong tipis, sehingga kurang nyaman di duduki dalam waktu lama.
Leegroomnya tergolong lega dengan catatan hanya row ke 1 dan 2, sedangkan row ketiga sebenarnya terkesan di paksakan untuk di sebut sebagai kursi penumpang. Sebagai kompensasi menganut model 3 seater tentu ruang bagasi belakang termasuk kecil, tetapi jika bangku row 3 di lipat kapasitasnya menjadi sangat besar menjadi kurang lebih 350 liter.

Mesin Dan Peforma
HR12DE adalah kode mesin yang digunakan datsun Go+ panca, merupakan mesin 1200 3 silinder DOHC yang juga digunakan di nissan march tetapi dengan sedikit downgrade power tentunya. Tenaga yang dihasilkan 68 HP di 5000 RPM sedangkan torsinya 104 NM di 4000 RPM.
Tenaga dan torsi di teruskan ke roda depan dikombinasikan dengan transmisi manual 5 speed, yang sangat di sayangkan tidak ada pilihan transmisi matic.Tenaganya tergolong responsif di putaran rendah, bahkan untuk ukuran mobil yang bongsor memanjang respon mesinnya cepat, di gunakan di dalam maupun luar kota bukan merupakan masalah.

Handling dan Konsumsi bbm
Memiliki radius putar 4,6 meter datsun go + masih nyaman digunakan di rute perkotaan, handlingnya pun terasa pas, tidak terlalu keras maupun empuk PAS. Sayangnya peredaman kabin sangat buruk, di kecepatan tinggi suara luar yang masuk ke kabin akan cukup terasa.
Meskipun responsif, konsumsi bbmnya masih tergolong impresif, di dalam kota berkisar antara 11-14 km/L sedangkan luar kota lebih impresif lagi yakni mencapai 16-18 km.L.

Harga jual
Datsun go+ dibanderol dengan harga yang cukup kompetitif untuk tipe terendah (D) dibanderol 98,7 juta Rupiah (OTR Jabodetabek) sampai varian paling mahal (T Style) di jual dengan harga 122,55 Juta Rupiah (OTR Jabodetabek). Sedangkan harga bekasnya untuk tahun awal tipe terendah sampai tertinggi berkisar antara 60 sampai 85 juta rupiah.

+ Harga terjangkau
+ Peforma Juara
+ Kabin Lega
+ Irit BBM
+ Bagasi Luas Jika row 3 dilipat

- Minim fitur keselematan (abs,ebd)
- Jok depan menyambung kurang matching
- peredaman buruk
- Hanya transmisi manual
- Velg Kecil


Kesimpulan
Untuk ukuran lcgc datsun go+ memiliki peforma yang impresif tapi dengan konsumsi bbm yang irit, kabinnya pun tergolong lega meski baris ke 3 sempit. Akan tetapi absennya pilihan transmisi matic menjadi hal yang cukup di sayangkan mengingat kompetitornya menawarkan pilihan hanya 2 pedal kaki.

2 comments: