go+ panca |
Datsun
bukanlah nama yang asing di telinga pecinta otomotif khususnya roda empat,
setidaknya di tahun 80-an datsun sempat populer di Indonesia dengan seri 160
maupun 140. Lepas itu nama datsun seolah mati suri. Baru di tahun 2014 datsun
di munculkan kembali, masih di bawah panji pabrikan Nissan tentunya
.
Akan
tetapi, kali ini datsun mengemban tugas sebagai merk mobil “terjangkau” atau
mobil murah, bukan lagi merk premium apalagi sports car. Debut datsun di
indonesia di tandai dengan mobil Go + Panca yang sebelumnya telah di
perkenalkan di India Auto Expo.
Datsun
Go + panca di Indonesia di posisikan dalam kelas lcgc karena menikmati
keringanan pajak menjadikan Datsun Go + memiliki harga jual yang murah. Di
segmen lcgc 7 seater (5 +2) pada awalnya Go + Panca tidak memiliki rival, baru
di akhir tahun lalu Datsun harus mengahadapi rival yang tergolong berat yaitu
Sigra dan Calya.
Sempat
menorehkan angka penjualan yang impresif, tapi setelah Astra Grup meluncurkan
CalSig penjualan Go + terjun bebas.
Tampilan
Eksterior
Datsun
Go+ panca merupakan mobil lcgc berbentuk mini mpv yang berkonfigurasi 5 + 2
seater, mengapa tidak 7 seater, hal itu karena bangku row ke 3 tergolong sangat
sempit hanya cukup di huni anak dengan tinggi kurang dari 150 cm. Meskipun
mengusung konsep mini mpv sebenarnya desain datsun go + panca lebih ke arah
family wagon compact, hal itu karena bentuknya yang tidak terlalu tinggi tapi
memanjang mirip mobil wagon yang bagian belakangnya panjang.
Desain
Datsun Go + panca mengusung bentuk kontemporer bahkan terkesan kalem. Grill
depannya berbentuk hexagonal dengan list chrome di sekelilingnya. Desain lampu
depan pun menyudut ke samping luar hampir sejajar dengan fender kolong ban
dengan ujung paling depan mendekat ke arah grill sekilas tampak sipit.
Desain
bumpernya pun senada mengikuti body tidak terlalu besar dengan sepasang lubang
yang sebenarnya tempat foglamp. Kaca depan tampak luas dari depan, sayangnya
wiper depan hanya ada 1 buah hal ini tentu dikarenakan menghemat cost.
Dari
sisi samping tampilannya panjang khas mobil wagon versi mini (kecil), kaca
samping depan termasuk lebar sampai ke kaca tengah ke belakang desainnya
mengecil. Sayangnya karena diameter roda yang kecil mengurangi kesan gagah
datsun go +.
Bagian
belakang datsun go + tampil dengan gaya sederhana, tidak ada pernak-pernik
blink2 macam chrome, yang ada hanya stoplamp yang terletak di bagian samping
tengah poisinya pas tidak terlalu rendah atau tinggi, pada tipe tertinggi ada
spoiler kecil di belakang.
Interior
Beranjak
ke bagian interior dimana datsun mengemasnya dengan cukup menarik, warna yang
digunakan dual tone hitam dan silver konturnya sekilas seperti soft seperti
gandum, tetapi sebenarnya plastik keras. Yang patut di acungi jempol yaitu dashboar
bentuknya cukup futuristik untuk ukuran mobil lcgc, bentuknya besar.
Tape
terletak di bagian tengah dengan saklar ac model puter-puteran, bagian
ventilasi Ac terletak paling atas berjumlah 2 lubang. Menarinya tuas transmisi
ada di dashboar persis di bawah ac sedangkan tuas rem tangan di sebelah kanan,
menariknya modelnya menganut model tarik mirip mobil-mobil jadul atau bahkan
truk.
Panel
instrumen pengemudi ada speedometer besar di tengah minus takometer rpm mesin,
sedang di sisi kanan ada indikator bbm plus konsumsi rata-rata.
Yang
cukup unik adalah bentuk joknya di bagian depan menganut model layaknya model
mobil pickup yaitu menyambung menjadi satu, sayangnya busa di semua kursi
tergolong tipis, sehingga kurang nyaman di duduki dalam waktu lama.
Leegroomnya
tergolong lega dengan catatan hanya row ke 1 dan 2, sedangkan row ketiga
sebenarnya terkesan di paksakan untuk di sebut sebagai kursi penumpang. Sebagai
kompensasi menganut model 3 seater tentu ruang bagasi belakang termasuk kecil,
tetapi jika bangku row 3 di lipat kapasitasnya menjadi sangat besar menjadi
kurang lebih 350 liter.
Mesin
Dan Peforma
HR12DE
adalah kode mesin yang digunakan datsun Go+ panca, merupakan mesin 1200 3
silinder DOHC yang juga digunakan di nissan march tetapi dengan sedikit
downgrade power tentunya. Tenaga yang dihasilkan 68 HP di 5000 RPM sedangkan
torsinya 104 NM di 4000 RPM.
Tenaga
dan torsi di teruskan ke roda depan dikombinasikan dengan transmisi manual 5
speed, yang sangat di sayangkan tidak ada pilihan transmisi matic.Tenaganya
tergolong responsif di putaran rendah, bahkan untuk ukuran mobil yang bongsor
memanjang respon mesinnya cepat, di gunakan di dalam maupun luar kota bukan
merupakan masalah.
Handling
dan Konsumsi bbm
Memiliki
radius putar 4,6 meter datsun go + masih nyaman digunakan di rute perkotaan,
handlingnya pun terasa pas, tidak terlalu keras maupun empuk PAS. Sayangnya
peredaman kabin sangat buruk, di kecepatan tinggi suara luar yang masuk ke
kabin akan cukup terasa.
Meskipun
responsif, konsumsi bbmnya masih tergolong impresif, di dalam kota berkisar
antara 11-14 km/L sedangkan luar kota lebih impresif lagi yakni mencapai 16-18
km.L.
Harga
jual
Datsun
go+ dibanderol dengan harga yang cukup kompetitif untuk tipe terendah (D)
dibanderol 98,7 juta Rupiah (OTR Jabodetabek) sampai varian paling mahal (T
Style) di jual dengan harga 122,55 Juta Rupiah (OTR Jabodetabek). Sedangkan
harga bekasnya untuk tahun awal tipe terendah sampai tertinggi berkisar antara
60 sampai 85 juta rupiah.
+
Harga terjangkau
+
Peforma Juara
+
Kabin Lega
+
Irit BBM
+
Bagasi Luas Jika row 3 dilipat
-
Minim fitur keselematan (abs,ebd)
-
Jok depan menyambung kurang matching
-
peredaman buruk
-
Hanya transmisi manual
-
Velg Kecil
Kesimpulan
Untuk
ukuran lcgc datsun go+ memiliki peforma yang impresif tapi dengan konsumsi bbm
yang irit, kabinnya pun tergolong lega meski baris ke 3 sempit. Akan tetapi
absennya pilihan transmisi matic menjadi hal yang cukup di sayangkan mengingat
kompetitornya menawarkan pilihan hanya 2 pedal kaki.
berikut kelemahan datsun CROSS
ReplyDeleteyutub official
ReplyDelete